Selasa, 18 Juni 2013
Makalah Konsep Dasar Supervisi Pendidikan Islam
MAKALAH
”Konsep Dasar Supervisi Pendidikan Islam”
Disusun untuk memenuhi tugas mata
kuliah
“Supervisi Pendidikan Islam”
Dosen Pengampu
Dr. Prim Masrokan Muthohar, M.pd
Disusun Oleh :
1. Puput alfianti (3211113150)
2. Taufik Akbar Ashari (3211113168)
3. Wahyu Nurhidayati (3211113173)
TARBIYAH
PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM
SEMESTER IV
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) TULUNGAGUNG
MARET 2013
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah bahwa
hanya dengan petunjuk dan hidayahnya penulisan makalah ini dapat terselesaikan
dan sampai dihadapan para pembaca yang berbahagia. Semoga kiranya membawa
fanfaat yang sebesar-besarnya dan memberikan sumbangan yang berarti bagi
pendidikna pada masa sekarang dan yang akan datang.
Sholawat serta salam
semoga tetap terceruhkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Yang jelas
membawa kita ke dunia yang penuh dengan kedamaian.
Dengan
terselesaikannya pembuatan makalah ini penulis tidak lupa mengucapkan
terimakasih kepada
- Dr. Maftukhin, M.Ag, selaku ketua STAIN Tulungagung yang telah memberikan fasillitas sebaik-baiknya bagi penulis.
- Dr. Prim Masrokan Muthohar, M.Pd, Selaku dosen pengampu yang telah memberikan konstribusi ilmiah sehingga membuka wawasan cakrawala berpikir penulis.
- Seluruh Admisi STAIN Tulungagung yang telah membantu terlaksananya proses belajar mengajar untuk segenap warga STAIN Tlungagung.
- Semua pihak yang ikut berpartisipasi dalam pembuatan makalah ini.
Sebagaimana pepatah
yang menyatakan tiada gading yang tak retak, maka penulis makalah inipun tentunya
banyak dijumpai kekurangan dan kelemahanya. Untuk itu kami mohon maaf yang
sebesar-besarnya dan mengharap tegur sapa serta saran-saran penyempurnaan, agar
kekurangan dan kelemahan yang ada tidak sampai mengurangi nilai dan manfaat
bagi pengembangan studi Islam pada umumnya.
Tulungagung, 20 Maret 2013
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................. i
KATA PENGANTAR ........................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................... 2
C. Tujuan Pembahasan............................................................................ 2
D. Batasan Masalah................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Supervisi Pendidikan Islam ............................................ 3
B.Pentingnya Suprervisi Bagi Pendidikan.............................................. 5
C. Tujuan Supervisi Pendidikan Islam.................................................... 6
D. Fungsi Supervisi Pendidikan Islam.................................................... 7
E. Prinsip Supervisi Pendidikan Islam ................................................. 9
F. Sasaran Supervisi Bagi Pendidikan Islam........................................... 11
BAB
III PENUTUP
- Kesimpulan.................................................................................. 12
- Saran ........................................................................................... 12
DAFTAR RUJUKAN
BAB
I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Supervisi pendidikan atau yang lebih dikenal dengan pengawasan
pendidikan memiliki konsep dasar yang saling berhubungan. Dalam konsep dasar
supervisi pendidikan dijelaskan beberapa dasar-dasar tentang konsep supervisi
pendidikan itu sendiri. Pendidikan berbeda dengan mengajar, pendidikan adalah
suatu proses pendewasaan yang dilakukan oleh seorang pendidik kepada peserta
didik dengan memberikan stimulus positif yang mencakup kognitif, afektif, dan
psikomotorik. Sedangkan pengajaran hanya mencakup kognitif saja artinya
pengajaran adalah suatu proses pentransferan ilmu pengetahuan tanpa membentuk
sikap dan kreatifitas peserta didik.
Oleh karena itu, pendidikan haruslah diawasi atau disupervisi oleh
supervisor yang dapat disebut sebagai kepala sekolah dan pengawas-pengawas lain
yang ada di departemen pendidikan. Pengawasan di sini adalah pengawasan yang
bertujuan untuk meningkatkan kinerja para pendidik dan pegawai sekolah lainnya
dengan cara memberikan pengarahan-pengarahan yang baik dan bimbingan serta
masukan tentang cara atau metode mendidik yang baik dan professional.[1]
Dalam perkembangannya supervisi pendidikan memberikan pengaruh yang
baik pada perkembangan pendidikan di Indonesia, terutama pendidikan Islam
sebagaimana konsentrasi pembahasan pada mata kuliah ini dan juga pembahasan
yang dikupas didalamnya, sehingga para pendidik memiliki kemampuan mendidik
yang kreatif, aktif, efektif dan inovatif. Dan dengan adanya mata kuliah
supervisi pendidikan Islam pada institusi yang bergerak dalan bidang pendidikan
akan lebih menunjang para mahasiswa untuk mengetahui bagaimana mengawasi atau
mensupervisi pada pendidikan yang baik.
Untuk itu pengetahuan supervisi sangat diperlukan bagi calon-calon
pendidik agar semua rangkaian kegiatan
di dalam kelas bisa mencapai tujuan yang baik. Terlebih sebagai kepala
sekolah yang harus benar-benar memahami dan mengerti agar dapat memanajemen
sistem yang ada didalam sekolah tersebut dengan baik sehingga visi misi sekolah
bisa diwujudkan. Dalam makalah kami akan memberikan penjelasan mengenai apa itu
supervisi, fungsi, dan tujuanya untuk bekal para pendidik sehingga dengan
harapanya nanti dapat memanajemen seluruh kegiatan disekolah dengan baik.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Bagaimana pengertian supervisi pendidikan Islam ?
2.
Bagaimana
pentingnya supervisi bagi pendidikan
Islam ?
3.
Bagaimana tujuan supervisi
pendidikan Islam ?
4.
Bagaimana
fungsi supervisi pendidikan Islam ?
5.
Bagaimana prinsip supervisi
pendidikan Islam ?
6.
Bagaimana sasaran supervisi bagi pendidikan Islam ?
C.
Tujuan Masalah
1.
Untuk mengetahui bagaimana pengertian supervisi pendidikan
Islam
2.
Untuk mengetahui bagaimana pentingnya supervisi bagi pendidikan
Islam
3.
Untuk mengetahui tujuan supervisi pendidikan Islam
4.
Untuk mengetahui fungsi supervisi pendidikan Islam
5.
Untuk mengetahui bagaimana prinsip supervisi pendidikan Islam
6.
Untuk mengetahui bagaimana sasaran supervisi bagi pendidikan
Islam
D.
Batasan Masalah
Makalah
ini hanya membahas tentang penegertian, konsep, tujuan, fungsi, prinsip
dan sasaran supervisi dalam pendidikan
Islam.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Supervisi Pendidikan Islam
1.
Pengertian
supervisi Menurut Beberapa hal :
Arti
Supervisi menurut asal usul (etimologi), bentuk perkataannya (morfologi),
maupun isi yang terkandung dalam perkataan itu ( tematik).
a)
Secara
morfologis, Supervisi berasal dari dua
kata bahasa Inggris, yaitu super dan vision. Super berarti diatas dan vision
berarti melihat, masih serumpun dengan inspeksi, pemeriksaan dan pengawasan,
dan penilikan, dalam arti kegiatan yang dilakukan oleh atasan – orang yang berposisi diatas, pimpinan
– terhadap hal-hal yang ada dibawahnya. Supervisi juga
merupakan kegiatan pengawasan tetapi sifatnya lebih human, manusiawi. Kegiatan
supervisi bukan mencari-cari kesalahan tetapi lebih banyak mengandung unsur
pembinaan, agar kondisi pekerjaan yang sedang disupervisi dapat diketahui
kekurangannya (bukan semata - mata kesalahannya) untuk dapat diberitahu bagian
yang perlu diperbaiki
b)
Secara tematik,
Supervisi pendidikan adalah pembinaan yang berupa bimbingan atau tuntunan ke
arah perbaikan situasi pendidikan pada umumnya dan peningkatan mutu mengajar
dan belajar dan belajar pada khususnya.
c)
Secara
Etimologi, supervisi diambil dalam perkataan bahasa Inggris “ Supervision”
artinya pengawasan di bidang pendidikan.[2]
Orang yang berfungsi memberi bantuan kepada guru-guru dalam
menstimulir guru-guru kearah usaha mempertahankan suasana belajar mengajar yang
lebih baik kita sebut Supervisor. Semua guru tetap pada statusnya sebagai guru,
tetapi bila suatu saat ia berfungsi membantu guru memecahkan persoalan belajar
dan mengajar dalam rangka mencapai tujuan pendidikan, maka pada saat itu ia
berfungsi sebagai Supervisor.
2.
Pengertian Supervisi
Menurut Pendapat Para Ahli :
a.
P. Adams dan
Frank G. Dickey
Supervisi
adalah usaha dari petugas-petugas sekolah dalam memimpin guru-guru dan petugas
lainnya, dalam memperbaiki pengajaran, termasuk menstrimulir, menyeleksi
pertumbuhan jabatan dan perkembanagan guru-guru dan merevisi-tujuan-tujuan
pendidikan, bahan-bahan pengajaran dan metode mengajarserta evaluasi
pengajaran.
b.
Boardman
Supervisi
adalah suatu usaha menstrimulir, mengkoordinir dan menstimulir, mengkoordinir
serta membimbing secara kontinyu pertumbuhan guru-guru di sekolah baik secara
individual maupun kolektif, agar lebih mengerti dan lebih efektif dalam
mewujudkan seluruh fungsi pengajaran dengan demikian mereka dapat menstimulir
dan membimbing pertumbuhan tiap murid secara kontinyu, serta mampu dan lebih
cakap berpartisipasi dalam masyarakat demokrasi modern
c.
Mc. Nerney
Supervisi
adalah prosedur memberi arah serta
mengadakan penilaian secara kritis terhadap proses pengajaran
d.
H. Burton dan
Leo J. Bruckner
Supervisi
adalah teknik pelayanan yang tujuan utamanya mempelajari dan memperbaiki secara
bersama-sama. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak
e.
Kimball Willes
Supervisi
adalah bantuan dalam perkembangan dari belajar mengajar yang baik[3]
Dari definisi diatas kelompok kami menyimpulkan bahwa supervisi
merupakan suatu kegiatan pengarahan
terhadap kinerja tenaga pendidik untuk memperbaiki suatu sistem pembelajaran
dan pengajaran, merevisi-tujuan-tujuan pendidikan, bahan-bahan pengajaran serta
metode mengajar serta evaluasi pengajaran agar dapat diterima oleh peserta
didik sehingga visi dan misi yang telah
disusun didalam lembaga tersebut dapat terwujud yang akhirnya mampu melahirkan
tenaga pendidik yang profesional dan peserta didik yang berkualitas. Sedangkan
supervisi pendidikan Islam adalah suatu kegiatan pengarahan terhadap kinerja
tenaga pendidik untuk memperbaiki suatu sistem pembelajaran dan pengajaran,
serta memasukkan kurikulum yang berbasis keislaman terhadap mata pelajaran
seingga para tenaga pendidik dalam pengajaranya dimasuki unsur-unsur keislaman
agar tercipta anak didik yang religius dan berintelektual.
Supervisor sebagai pengawas pendidikan bertindak sebagai
stimulator, pembimbing dan konsultan bagi guru-guru dalam perbaikan pengajaran
dan menciptakan situasi belajar mengajar yang baik. Selain itu juga supervisi
diharapkan mampu membawa dampak perkembangan yang baik bagi kemajuan proses
pengajaran melalui peningkatan kurikulum yang ada disekolah sebagai salah satu
sarana dalam meningkatkan mutu pendidikan.
B.
Pentingnya
Supervisi bagi Pendidikan Islam
Pendidikan adalah usaha sadar yang dengan sengaja dirancangkan
untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan. Pendidikan bertujuan untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Salah satu usaha untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia
ialah melalui proses pembelajaran disekolah. Dalam usaha meninkatkan kualitas
sumber daya pendidikan, guru merupakan kimponen sumber daya manusia yang harus
dibina dan di kembangkan terus menerus. Potensi sumber daya guru itu perlu
terus-menerus bertumbuh dan berkembang agar dapat melakukan fungsinya secara
profesional. Selain itu, pengaruh perubahan yang serba cepat mendorong
guru-guru untuk terus-menerus belajar menyesuaikan diri dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan tekhnologi serta mobilitas masyarakat.
Dalam bukunya “ Role of Supervisor and Curriculum Directors in a
Climate of Change “ Leeper menyimpulkan beberapa hal yang memberi gambaran
tentang latar belakang perlunya supervisi antara lain sebagai berikut:
1.
Bahwa dalam
perubahan sosial dewasa ini perlu diperhatikan dimensi baru, yaitu perubahan
teknologi ruang angkasa
2.
Susunan
Internasional yang berubah dari polarisasi kekuatan pluralisme dalam kekuatan
3.
Berkembangnya
science dan teknologi yang semakin cepat
4.
Adanya
urbanisasi yang semakin meningkat, menyebabkan masalah baru dalam pendidikan
5.
Adanya tuntutan
hak-hak asasi manusia yang juga menyebabkan problema bagi para pendidik yang
memerlukan pemecahan secara rasionil[4]
C.
Konsep Dasar
Supervisi Pendidikan :
I.
Tujuan Supervisi Pendidikan Islam
a)
Tujuan Umum
Yakni memberikan bantuan teknis dan bimbingan kepada guru ( dan
staf sekolah yang lain) agar personil tersebut mampu meningkatkan kualitas
kinerjanya, terutama dalam melaksanakan tugas, yaitu melaksanakan proses
pembelajaran. Selanjutnya apabila kualitas kinerja guru dan staf sudah
meningkat, demikian pula mutu pembelajarannya, maka diharapkan prestasibelajar
siswa juga akan meningkat. Pemberian bantuan pembinaan dan pembimbing tersebut
dapat bersifat langsung ataupaun tidak langsung kepada giru yangbersangkutan.
Yang penting adalah bahwa pemberian bantuan dan pembimbing tersebut
di dasarkan atas data yang lengkap, tepat, akurat, dan rinci, serta benar-benar
harus sesuai dengan kenyataan. Tujuan yang masih umum ini tidak mudah untuk
dicapai, tetapi harus di jabarkan menjadi tujuan khusus yang rinci dan jelas
sasarannya.
b)
Tujuan Khusus
Bertitik tolak dari komponen-komponen sisitem pembelajaran atau
faktor-faktor penentu keberhasilan belajar seperti yang sudah di gambarkan.
Maka tujuan khusus supervisi adalah :
1.
Meningkatkan kinerja
siswa sekolah dalam perannya sebagai peserta didik yang belajar dengan
semangat tinggi, agar dapat mencapai prestasi belajar secara optimal
2.
Meningkatkan
mutu kinerja guru
a.
Membantu guru dalam
memahami tujuan pendidikan dan apa peran sekolah dalam mencapai tujuan tersebut
b.
Membantu guru
dalam melihat secara lebih jelas dalam memahami keadaan dan kebutuhan siswanya.
c.
Membentuk moral
kelompok yang kuat dan mempersatukan guru dalam satu tim yang efektif,
bekerjasama secara akrab dan bersahabat serta saling menghargai satu dengan
lainnya.
e.
Meningkatkan
kualitas pengajaran guru baik itu dari segi strategi, keahlian dan alat
pengajaran.
f.
Menyediakan
sebuah sistim yang berupa penggunaan teknologi yang dapat membantu guru dalam
pengajaran.
g.
Sebagai salah
satu dasar pengambilan keputusan bagi kepala sekolah untuk reposisi guru.
3.
Meningkatkan keefektifan kurikulum
sehingga berdaya guna dan terlaksana dengan baik
4.
Meningkatkan keefektifan dan keefesiensian
sarana dan prasarana yang ada untuk dikelola dan dimanfaatkan dengan baik
sehingga mampu mengoptimalkan keberhasilan siswa
5.
Meningkatkan kualitas
pengelolaan sekolah khususnya dalam mendukung terciptanya suasana kerja
yang optimal yang selanjutnya siswa dapat mencapai prestasi belajar sebagaimana yang diharapkan.
6.
Meningkatkan kualitas
situasi umum sekolah sehingga tercipta situasi yang tenang dan tentram
serta kondusif yang akan meningkatkan kualitas pembelajaran yang menunjukkan keberhasilan lulusan.[5]
II.
Fungsi Supervisi Pendidikan
Islam
Fungsi utama
supervisi pendidikan di tujukan pada perbaikan dan peningkatan kualitas
pengajaran. Ada bermacam-macam tanggapan tentang supervisi pendidikan sesuai
dengan definisi yang telah dikemukakan:
1)
Franseth Jane
maupun Ayer mengemukakan bahwa fungsi utama supervisi adalah membina
program pengajaran yang ada sebaik-baiknya sehingga selalu ada usaha perbaikan
2)
Burton dan
Bruckner, fungsi utama supervisi modern adalah menilai dan memperbaiki
faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran peserta didik
3)
Briggs
mengungkapakan bahwa funsu utama supervisi bukan perbaikan pembelajaran saja,
tapi untuk mengkoordinasi, menstimulasi dan mendorong ke arah pertumbuhan
profesi guru
4)
Kimball Wiles
bahwa funsi dasar supervisi adalah memperbaiki situasi beljar-mengajar di
sekolah dapat di perbaiki bila supervisor atau pemimpin pendidikan memiliki
ketrampilan
5)
Swearingen, Ia mengungkapkan
terdapat 8 (delapan) hal yang menjadi fungsi supervisi pendidikan yakni:
a.
Mengkoordinasi
semua usaha sekolah
Oleh karena perubahan terus menerus terjadi, maka kegiatan sekolah
juga makin bertamabah. Usaha-usaha sekolah makin menyebar. Perlu ada koordinasi
yang baik terhadap semua usaha sekolah yakni:
1.
Usaha tiap guru
Ada
sejumlah guru yang mengajar bidang studi yang sama dan tiap guru ingin
mengemukakan idenya dan menguraikan materi pelajaran menurut pandangannya ke
arah peningkatan
2.
Usaha-usaha
sekolah
Dalam
menentukan kebijakan, merumuskan tujuan-tujuan atas setiap kegiatan sekolah
termasuk program-program sepanjang tahun ajaran perlu ada koordinasi yang baik
3.
Usaha-usaha
bagi pertumbuan jabatan
Tiap
guru ingin bertambah dalam jabatannya. Melalui membaca buku-buku dan gagasan
baru guru-guru ingin belajar terus-menerus.melalui inservice training,
extension course, workhshop, seminar guru-guru selalu berusaha meningkatkan
diri sekaligus merupakan hiburan intelektual.
b.
Memperlengkapi
kepemimpinan sekolah
Dalam
masyarakat demokratis kepemimpinan yang demokratis perlu dikembangkan.
Kepemimpinan itu suatu ketrampilan yang harus dipelajari. Dan itu harus melalui
latihan terus-menerus. Dengan melatih dan memperlengkapi guru-guru agar mereka
memeliki ketrampilan dalam kepemimpinan di sekolah.
c)
Memperluas
pengalaman guru-guru
Agar
dari pengalaman terletak pad sifat dasar manusia. Manusia selalu ingin mencapai
kemajuan yang semaksimal mungkin. Seorang yang akan jadi pemimpin, bila ia mau
belajar dari pengalaman nyata di lapangan, melalui pengalaman baru ia dapayt
memperkaya dirinya dengan pengalaman belajar baru
d)
Menstimulasi
usaha-usaha sekolah yang kreatif
Usaha-usah
kreatif bersumber pada pandangan manusia. Semua orang percaya pada manusia di
ciptakan dengn memiliki potensi untuk berkembang dan berkarya.
e)
Memberi
fasilitas dan penilaian yang terus-menerus
Untuk
meningkatkan SDM diperlukan penilaian terus-menerus. Melaui penelitian dapat
diketahui kelemhan dan kelebihan dari hasil dan proses belajar-mengajar.
Penelitian itu harus bersifat menyeluruh dan kontinyu
f)
Menganalisis
situasi belajar-mengajar
Supervisi
diberikan dengan tujuan tertentu. Tujuannya ialah untuk memperbaiki situasi
belajar mengajar. Agar usaha memperbaiki situasi belajar dapat tercapai, maka
perlu analisis hasil dan proses pembelajaran.
g)
Memberikan
pengetahuan dan ketrampilan kepada setiap anggota staf
Setiap
guru memiliki potensi dan dorongan untuk berkembang.kebanyakan potensi dan
dorongan untuk berkembang krena berbagai faktor ( objektif atau subjektif )
h)
Memberi wawasan
yang lebih luas dan terintegrasi dalam meremuskan tujuan-tujuan pendidikan dan
meningkatkan kemampuan mengajar guru-guru[6]
Supervisi sebagai penggerak perubahan ditujukan untuk menghasilkan
perubahan manusia kearah yang dikehendaki, kemudian kegiatan supervisi harus
disusun dalam suatu program yang merupakan kesatuan yang direncanakan dengan
teliti dan ditujukan kepada perbaikan pembelajaran.
Terkait dengan itu, proses bimbingan dan pengendali maka supervisi
pendidikan menghendaki agar proses pendidikan dapat berjalan lebih baik efektif
dan optimal. Adapun indikasi lebih baik itu diantaranya adalah:
a. Lebih mempercepat tercapainya tujuan
b. Lebih memantapkan penguasaan materi
c. Lebih menarik minat belajar siswa
d. Lebih baik daya serapnya
e. Lebih banyak jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar
f. Lebih mantap pengelolaan administrasinya
g. Lebih mantap pemanfaatan media belajarnya.
a. Lebih mempercepat tercapainya tujuan
b. Lebih memantapkan penguasaan materi
c. Lebih menarik minat belajar siswa
d. Lebih baik daya serapnya
e. Lebih banyak jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar
f. Lebih mantap pengelolaan administrasinya
g. Lebih mantap pemanfaatan media belajarnya.
III.
Prinsip Supervisi Pendidikan Islam
Seorang pemimpin pendidikan yang berfungsi sebagai supervisor dalam
melaksanakan supervisi hendaknya bertumpu pada prinsip supervisi sebagai
berikut:
1) Ilmiah (scientific) yang mencakup unsur-unsur sebagai berikut
1) Ilmiah (scientific) yang mencakup unsur-unsur sebagai berikut
a. Sistematis, yaitu dilaksanakan secara teratur,
berencana dan kontinyu.
b. Objektif artinya data yang didapat berdasarkan
pada observasi nyata, bukan tafsiran pribadi.
c. Menggunakan alat/instrumen yang dapat
memberikan informasi sebagai umpan balik untuk mengadakan penilaian terhadap
proses belajar mengajar.
2)
Demokratis : Menjunjung tinggi asas musyawarah. Memiliki jiwa kekeluargaan yang
kuat, serta sanggup menerima pendapat orang lain
3) Kooperatif :Seluruh staf sekolah dapat bekerja sama, mengembangkan usaha bersama dalam menciptakan situasi belajar mengajar yang lebih baik.
4) Konstruktif dan kreatif : Membina inisiatif guru serta mendorongnya untuk aktif menciptakan suasana dimana tiap orang merasa aman dan dapat mengembangkan potensi-potensinya.[7]
3) Kooperatif :Seluruh staf sekolah dapat bekerja sama, mengembangkan usaha bersama dalam menciptakan situasi belajar mengajar yang lebih baik.
4) Konstruktif dan kreatif : Membina inisiatif guru serta mendorongnya untuk aktif menciptakan suasana dimana tiap orang merasa aman dan dapat mengembangkan potensi-potensinya.[7]
Disamping prinsip itu dapat dibedakan juga prinsip positif dan
prinsip negatif.
1) Prinsip positif, yaitu prinsip yang patut kita ikuti :
1) Prinsip positif, yaitu prinsip yang patut kita ikuti :
a)
Supervisi harus dilaksanakan secara demokratis dan kooperatif
b)
Supervisi
harus kreatif dan konstruktif
c)
Supervisi
harus scientific dan efektif
d)
Supervisi
harus dapat memberi perasaan aman kepada guru-guru
e)
Supervisi harus berdasarkan
kenyataan
f)
Supervisi harus memberi kesempatan kepada guru mengadakan Self
Evolution.
2) Prinsip Negatif, yaitu
prinsip yang tidak patut kita ikuti :
a)
Seorang supervisor tidak
boleh bersifat otoriter
b) Seorang supervisor tidak
boleh mencari kesalahan pada guru-guru
c) Seorang supervisor bukan inspektur yang ditugaskan memeriksa apakah
peraturan dan instruksi yang telah diberikan dilaksanakan dengan baik.
d)
Seorang supervisor tidak boleh menganggap dirinya lebih tinggi dari
para guru
e) Seorang supervisor tidak
boleh terlalu banyak memperhatikan hal kecil dalam cara guru mengajar.
f)
Seorang supervisor tidak boleh lekas kecewa jika mengalami
kegagalan.
Bila prinsip-prinsip diatas diterima maka perlu diubah sikap para pemimpin pendidikan yang hanya memaksa bawahannya, menakut-nakuti dan melumpuhkan kreatifitas dari anggota staf. Sikap korektif harus diganti dengan sikap kreatif yaitu sikap yang menciptakan situasi dan relasi dimana orang merasa aman dan tenang untuk mengembangkan kreatifitasnya.
Bila prinsip-prinsip diatas diterima maka perlu diubah sikap para pemimpin pendidikan yang hanya memaksa bawahannya, menakut-nakuti dan melumpuhkan kreatifitas dari anggota staf. Sikap korektif harus diganti dengan sikap kreatif yaitu sikap yang menciptakan situasi dan relasi dimana orang merasa aman dan tenang untuk mengembangkan kreatifitasnya.
IV.
Sasaran Supervisi bagi Pendidikan Islam
Objek kajian supervisi ialah perbaikan situasi belajar mengajar. Adapun sasaran utama dari pelaksanaan kegiatan supervisi tersebut
adalah peningkatan kemampuan profesional
guru, diharapkan dapat meningkat pula prestasi belajar siswa, dan itu
berarti meningkat pula kualitas lulusan sekolah itu.
Sasaran Supervisi Ditinjau dari objek yang disupervisi, ada 3 macam
bentuk supervisi :
1.
Supervisi
Akademik, Menitikberatkan pengamatan
supervisor pada masalah-masalah akademik, yaitu hal-hal yang berlangsung berada
dalam lingkungan kegiatan pembelajaran pada waktu siswa sedang dalam proses mempelajari sesuatu
2.
Supervisi
Administrasi,
Menitikberatkan pengamatan supervisor pada aspek-aspek administrasi yang
berfungsi sebagai pendukung dan pelancar terlaksananya pembelajaran.
3.
Supervisi
Lembaga, Menyebarkan objek pengamatan
supervisor pada aspek-aspek yang berada di sekolah. Supervisi ini dimaksudskan
untuk meningkatkan nama baik sekolah atau kinerja sekolah secara keseluruhan.
Misalnya: Ruang UKS (Unit Kesehatan Sekolah), Perpustakaan
dan lain-lain.[8]
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
2.
Pentingnya
Supervisi bagi Pendidikan Islam karena adanya tuntutan hak-hak asasi manusia
yang juga menyebabkan problema bagi para pendidik yang memerlukan pemecahan
secara rasionil
3.
Seorang
pemimpin pendidikan yang berfungsi sebagai supervisor dalam melaksanakan
supervisi hendaknya bertumpu pada prinsip supervisi
4.
Fungsi utama
supervisi pendidikan di tujukan pada perbaikan dan peningkatan kualitas
pengajaran
5.
Sasaran atau
objek dari tiap-tiap jenis supervisi adalah sesuai dengan nama dan lingkup
kajiannya.
6.
Tujuan
supervisi dibedakan menjadi dua yakni tujuan umum dan tujuan khusus
B.
SARAN
Kami sebagai penyusun menyadari bahwa pembuatan makalah
ini, masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengaharapkan kritik dan
sarannya yang membangun, agar pembuatan makalah ini bisa lebih baik lagi.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca umumnya dan khususnya bagi kami.
DAFTAR RUJUKAN
Arikunto,
Suharsini, Dasar-Dasar Supervisi, Jakarta : PT. Rineka Cipta,2006
Sahertian,Piet,
Mataheru,Frans, Prinsip & Tehnik Supervisi Pendidikan,Surabaya:
Usana Offset Printing. 1981
Sahertian, Piet,Dasar-Dasar & Teknik
Supervisi Pendidikan, Juni 2000. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Juni 2000
[1]
Suharsimi Arikunto,Dasar-Dasar Supervisi,PT. Rineka
Cipta,Jakarta,Agustus 2006,hal:1-2
[2] Suharsimi
Arikunto, Dasar-Dasar Supervisi, Agustus 2006. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Hal.2
[3] Piet. A.
Sahertian, Frans Mataheru, Prinsip & Tehnik Supervisi Pendidikan,1981.
Surabaya: Usana Offset Printing. Hal.18
[4] Piet. A.
Sahertian, Frans Mataheru, Prinsip & Tehnik Supervisi Pendidikan,1981.
Surabaya: Usana Offset Printing. Hal.2
[5] Suharsimi
Arikunto, Dasar-Dasar Supervisi, Agustus 2006. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Hal.40
[6] Piet A.
Sahertian, Dasar-Dasar & Teknik Supervisi Pendidikan, Juni 2000. Jakarta :
PT. Rineka Cipta. Hal.21
[7] Piet. A.
Sahertian, Frans Mataheru, Prinsip & Tehnik Supervisi Pendidikan,1981.
Surabaya: Usana Offset Printing. Hal.30
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
Thank you for your help so they can help me ... I copy it separoo ..
Posting Komentar